Selasa, 26 November 2013

Kejamnya Penyiksaan Kelinci Hanya Demi Uang


kelinci angora disiksa

Rumah-Berita, Yogyakarta - Pernah mendengar suara kelinci sebelumnya? seperti layaknya hewan-hewan peliharaan lainnya, menggong-gong, mengeong, mengaum, atau lainnya. Saya rasa hewan kelinci nyaris jarang mengeluarkan suara, ketika kita bermain dengan kelinci atau memberi dia makan, mungkin kecil sekali volume suaranya, untuk mengekspresikan rasa senangnya. 
Kelinci juga memiliki beberapa ras/jenis yang berbeda, namun banyak orang yang senang dengan jenis kelinci Angora, mengapa demikian? ya karena selain berwarna putih, gemuk, dan lucu, kelinci Angora  memiliki bulu yang sangat spesial karena bulu kelinci Angora sangat halus seperti kapas.
Bulu  halus yang ada pada tubuh kelinci Angora tersebut, tentunya tidak disia-siakan oleh beberapa produsen yang bergerak di bidang tektils. Di negara China banyak produsen yang memanfaatkan bulu dari jenis kelinci Angora untuk membuatnya dan memprosesnya menjadi sebuah mantel, sweater, topi bulu, jaket yang berkualitas super, sehingga menjadikan mantel, sweater, topi bulu, jaket dari bulu jenis kelinci Angora ini di pasarkan dengan harga yang cukup mahal.
Memang diketahui bahwa China saat ini merupakan negara pemasok utama bulu Angora di dunia. Dan 90% bulu Angora yang di pasarkan ke seluruh dunia berasal dari negara China.
Namun berbanding terbalik dari apa yang kita pikirkan selama ini, memakai mantel, sweater, topi bulu, jaket yang tebal dari bulu Kelinci Angora yang lembut,dan dengan penuh kenyamanan selama ini, Apakah teman-teman tahu bagaimana proses pengambilan bulu-bulu kelinci Angora oleh para peternak di negara China??
Penasaran bagaimana proses dan prilaku para peternak kelinci angora memanfaatkan bulu-bulu dari kelinci-kelinci tersebut. Ada sebuah video dari kelompok aktivis bernama PETA dimana mereka telah berhasil merekam penyiksaan kawanan kelinci saat proses pengambilan bulu-bulunya. Dikutip oleh Softpedia (21/11), video ini memperlihatkan bagaimana kelinci yang berjenis ras Angora di peternakan tersebut mengalami penyiksaan yang luar biasa sakit, yang mana terlihat dalam video tersebut seorang peternak mencabut secara paksa bulu kelinci-kelinci di peternakan terssebut.
Dalam video ini juga kita melihat bahwa kedua kaki depan kelinci akan diikat terlebih dahulu, sedangkan kedua kaki belakangnya akan diduduki oleh sang peternak. Setelah itu peternak akan mulai mencabuti bulu kelinci tersebut tanpa memperdulikan rasa sakit dari erangan kelinci tersebut, dan di video inilah saya pribadi baru secara jelas mendengar kelinci mengeluarkan suara, saya bisa merasakan bahwa betapa luar biasa sakitnya proses pencabutan bulu secara paksa, sehingga seekor kelinci pun tidak sanggup menahan rasa sakit dan menjerit-jerit kesakitan, namun apa daya :(
Organisasi PETA menyebutkan jika kelinci-kelinci tersebut memiliki umur sekitar 2 tahun dan akan di ambil bulunya dalam jangka waktu dua sampai tiga bulan sekali.Anda bisa bayangkan setiap dua sampe tiga bulan sekali kelinci-kelinci tersebut mengalami penyiksaan yang kejam.
Pesan organisasi inipun cukup sederhana yaitu, "jangan membeli apapun yang terbuat dari bulu Angora  kecuali anda ingin mendukung insdustri mengerikan ini"
Untuk yang ingin melihat adegan ketika sang peternak menyiksa dengan mencabuti bulu kelinci-kelinci malang tersebut secara paksa, teman-teman bisa melihat videonya di bawah ini, namun hanya untuk mengingatkan saja bahwa video ini akan sangat mengganggu dan di mohon untuk tidak meniru adegan tersebut..!!




::Bagaimana teman-teman sudah melihat kan prilaku sadis sang peternak dalam pemanfaatan bulu dari seekor kelinci. Hanya demi uang dan keuntungan semata, banyak manusia yang menghalalkan segara cara. Tanpa pernah memperdulikan rasa sakit yang diterima oleh hewan tersebt, banyak sekali kita temui bahwa belakangan tahun ini berbagai macam binatang mendapat perlakuan penyiksaan. Seharusnya kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tidak seharusnya berbuat demikian, kita sebagai manusia, hewan dan tumbuhan memiliki hak untuk hidup yang sama kok di mata Tuhan. Memang tidak bisa kita pungkuri beberapa hewan sudah lumrah dijadikan santapan bahkan konsumsi setiap hari oleh manusia. Tapi di sini yang ditekankan janganlah menggunakan asas penyiksaan, ketika hewan tersebut telah memenuhi isi dompet kita, banyak cara yang lebih manusiawi untuk memperlakukan hewan sebagai komoditi bisnis. rawatlah mereka dengan baik, kalau mereka menghasilkan keuntungan untuk bisnis anda. Sayangilah sesama kita sekalipun itu binatang. Salam penuh kasih.. >,<

4 komentar:

  1. China, penyiksa kelinci... Terlalu buruk!
    Jangan pernah mau ditawari yang berbau kekerasan sperti itu...

    BalasHapus
  2. Kelinci itu payah banget...manja..tainya bau...meang pantes digituin

    BalasHapus
    Balasan
    1. namanya juga hewan tolol!! klo dukung kekerasan pada hewan,terutama kelinci, monggo lawan q.tag ajari rasa sakit itu gmna

      Hapus
    2. Heh! Lebih payah lo taik lo bauk tolol lagi mending lo yg digituin

      Hapus

Jika teman - teman menyukai artikel ini, sebagai tanda terima kasih kalian tolong bantu kami, hanya dengan 2 langkah mudah di bawah ini :

1. Klik tombol berbagi ke Facebook, Twitter, dan g+1.
2. Isi komentar pada kolom yang telah tersedia.